Balai penyelamat benda purbakala Mpu Purwa Kota Malang menemukan sebuah arca Ganesha engan kendaraan hewan tikus. Diyakini, arca buatan pada zaman Kerajaan Kediri ini hanya satu-satunya di Indonesia.
Saat ini, arca berukuran 40 cm X 60 cm ini disimpan di Balai penyelamat benda purbakala Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang.
Menurut Suwardono peneliti balai, biasanya patung Ganesha atau arca dibuat dalam posisi duduk dengan di bawahnya adalah bunga teratai. Namun, untuk arca ini ditemukan ciri-ciri abad ke-12 dengan adanya badong atau seperti rompi dalam pewayangan yang merupakan ciri dari peninggalan jaman kerajaan Kediri.
"Untuk arca seperti ini, hanya ada ditemukan di India Utara dengan arsitektur mirip Ganesha dengan kendaraan Tikus," ujar Suwardono pada wartawan ditemui di Balai Penyelamata Benda Purbakala Mpu Purwa, Selasa (31/3/2009).
Arca ini sendiri diperoleh dari seorang kolektor bernama Jayusman warga Jalan Sambas, Kota Malang, tanggal 10 November 2008 lalu. Setelah diteliti dalam kurun waktu hampir 2 pekan, ditemukan adanya hewan tikus yang berada di Asana (Singgasana) Ganesya. "Kolektor takut saja akan pelanggaran hukum dan memberikan kepada balai," ungkapnya.
Secara filosofi, jelas lelaki yang juga guru sejarah di SMK Negeri 12 Malang ini, tikus atau bahasa sangsekerta adalah Musaka merupakan simbol dari keangkuhan diri.
Sedangkan, Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan. Diartikan sebagai pengendali dari keangkuhan seseorang. "Ini gambaran hidup manusia dalam mengontrol diri," tegasnya.
Sementara kepastian bahwa arca ini hanya satu-satunya di negeri ini, Suwardono telah mempertayakan kepada petugas di museum nasional, museum Trowulan, Mojokerto, dan badan arkeologi. "Semua tidak pernah menemukan arca seperti ini," ujarnya.
Dari segi arsitektur arca Ganesha berukuran tinggi sekitar 60 centimeter ini terbuat dari batu arsenit hitam legam. Gaya pahatan zaman Kediri nampak dengan kemewahan atribut yang dipakai patung Ganesha.
"Ciri Samboghakaya artinya baju mewah merupakan ciri arca zaman Kediri. Dan itu ada di arca Ganesya ini," tutur Suwardono.
Saat ini, arca berukuran 40 cm X 60 cm ini disimpan di Balai penyelamat benda purbakala Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang.
Menurut Suwardono peneliti balai, biasanya patung Ganesha atau arca dibuat dalam posisi duduk dengan di bawahnya adalah bunga teratai. Namun, untuk arca ini ditemukan ciri-ciri abad ke-12 dengan adanya badong atau seperti rompi dalam pewayangan yang merupakan ciri dari peninggalan jaman kerajaan Kediri.
"Untuk arca seperti ini, hanya ada ditemukan di India Utara dengan arsitektur mirip Ganesha dengan kendaraan Tikus," ujar Suwardono pada wartawan ditemui di Balai Penyelamata Benda Purbakala Mpu Purwa, Selasa (31/3/2009).
Arca ini sendiri diperoleh dari seorang kolektor bernama Jayusman warga Jalan Sambas, Kota Malang, tanggal 10 November 2008 lalu. Setelah diteliti dalam kurun waktu hampir 2 pekan, ditemukan adanya hewan tikus yang berada di Asana (Singgasana) Ganesya. "Kolektor takut saja akan pelanggaran hukum dan memberikan kepada balai," ungkapnya.
Secara filosofi, jelas lelaki yang juga guru sejarah di SMK Negeri 12 Malang ini, tikus atau bahasa sangsekerta adalah Musaka merupakan simbol dari keangkuhan diri.
Sedangkan, Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan. Diartikan sebagai pengendali dari keangkuhan seseorang. "Ini gambaran hidup manusia dalam mengontrol diri," tegasnya.
Sementara kepastian bahwa arca ini hanya satu-satunya di negeri ini, Suwardono telah mempertayakan kepada petugas di museum nasional, museum Trowulan, Mojokerto, dan badan arkeologi. "Semua tidak pernah menemukan arca seperti ini," ujarnya.
Dari segi arsitektur arca Ganesha berukuran tinggi sekitar 60 centimeter ini terbuat dari batu arsenit hitam legam. Gaya pahatan zaman Kediri nampak dengan kemewahan atribut yang dipakai patung Ganesha.
"Ciri Samboghakaya artinya baju mewah merupakan ciri arca zaman Kediri. Dan itu ada di arca Ganesya ini," tutur Suwardono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar